Tak terasa Monumen Nasional (Monas) Jakarta sudah memasuki usia yang tak muda lagi. 40 tahun yang lalu, Tugu Monas resmi dibuka tepatnya pada tanggal 12 Juli 1975. Untuk memperingati hari jadinya yang ke 40 ini, Google Indonesia mengganti logo mereka (doodle) dengan lambang tugu yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia itu.
Doodle Google memperlihatkan proses pembangunan Tugu Monas hingga jadi seperti yang terlihat pada gambar dibawah. Dikutip dari laman wikipedia, Tugu Monas mulai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 atas perintah dan inisiatif dari Presiden RI pertama, Ir. Soekarno untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah (Belanda).
Bukan sekedar monumen atau tugu saja. Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang ini berukuran luas 80 x 80 meter dan dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Namun bagian yang sangat menarik tentunya adalah pada bagian puncaknya. Monas dimahkotai lidah api yang dilapisi dengan emas murni. Ini melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia. Selain itu, banyak yang mengunjungi tugu ini karena rasa penasaran dengan keberadaan sosok wanita yang ada di lidah api tersebut. Tidak percaya?.
Misteri Sosok Wanita Di Puncak Tugu Monas.
Secara kasat mata, puncak tugu monas memang terlihat hanyalah obor api yang menyala. Namun jika Anda melihat lebih jeli, ternyata dibagian sisi lidah api tersebut di desain menyerupai sosok wanita yang sedang duduk bersimpuh. Wanita tersebut memiliki rambut panjang dengan sanggulan kecil diatas. Sosok wanita ini dapat dilihat jika Anda berada sisi sebelah kiri Monas, di Jalan Medan Merdeka Barat sebelah utara atau dekat dengan Istana Presiden.
Sampai saat ini siapa dibalik sosok wanita di lidah api tugu Monas masih menjadi kontroversi. Ada yang menyebutnya sebagai perwujudan Nyi Roro Kidul dan berbagai mitos lainnya. Namun yang pasti, sang perancang dan sang penggagasnyalah yang tahu itu semua.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Google Peringati Hari Pembukaan Tugu Monas Jakarta".