Misteri jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang satu persatu mulai terkuak. Dari hasil investigasi sementara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyimpulkan jika kondisi mesin pesawat Lion Air JT 610 dalam keadaan hidup saat jatuh ke laut.
Hal ini membantah dugaan sebelumnya jika pesawat yang memuat 189 orang itu mengalami kondisi mesin mati dan meledak di udara.
Sebab tidak ditemukannya puing-puing JT 610 yang terbakar di udara.
“Kalau meledak sebelum jatuh ke air, serpihan pecahannya luas. Jadi, pesawat ini jatuh saat bersentuhan dengan air,” tegas Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono kepada liputan6.
Mesin Pesawat Lion Air JT 610. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Dari hasil invetigasi sementara, KNKT menerangkan putaran mesin pesawat Lion Air JT 610 dalam keadaan tinggi sebelum akhirnya menabrak permukaan laut.
“Mesin dalam keadaan hidup dengan putaran yang cukup tinggi saat menyentuh air. Temuan bagian mesin menunjukkan kedua mesin dalam keadaan hidup dengan RPM tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air,” terangnya.
Putaran mesin tinggi inilah diduga menyebabkan benturan yang teramat keras dan meyebabkan badan pesawat hancur berkeping-keping.
Kemungkinan terbesar akibat benturan yang sangat kuat dengan dasar laut karena dorongan mesin yang tinggi.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Misteri Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 Mulai Terkuak, Mesin Hidup Saat Jatuh".