Fenomena Langka Gerhana Bulan Merah Darah (Blood Moon) Akan Terlihat Malam Ini

Setelah hampir 18 tahun lamanya, akhirnya fenomena langka gerhana bulan merah darah atau Blood Moon kembali bisa kita saksikan malam ini, Minggu, 27 September 2015 mulai pukul 19.00 sampai dengan hari Senin besok 28 September pukul 00.27 waktu bagian timur.

Fenomena Blood Moon atau gerhana bulan merah ini bisa disaksikan sekitar 3 miliar penduduk bumi. 1,5 miliar orang bisa menyaksikannya di Afrika dan Eropa, 1 miliar lagi penduduk di belahan bumi bagian barat dan sisanya setengah miliar di bagian barat Asia, demikian seperti yang dikutip dari laman Digital Trends.

Gerhana Bulan Merah Darah (Blood moon).

Meski dikatakan bisa disaksikan di wilayah-wilayah tersebut, tentunya banyak faktor penentu untuk bisa menikmati fenomena Blood Moon tersebut, salah satunya adalah kondisi cuaca.

Fenomena alam yang langka ini menurut NASA adalah perpaduan antara Supermoon dan Bloodmon yang terjadi secara bersamaan. Lalu apa perbedaan Supermoon dan Blood moon sendiri?.

Dr. David Wolf, mantan Astronomi NASA, mengatakan jika bulan berada pada posisi yang paling penuh serta berada sangat dekat dengan Bumi, sehingga akan terjadi supemoon atau Gehana bulan total. Bila dibandingkan dengan gerhana bulan biasa, gerhana Bulan supermoon ini akan terlihat lebih besar sekitar 14 persen serta lebih terang sekitar 33 persen.

Setelah kejadian supermoon, kemudian akan terjadi fenomena gerhana Bulan, yang mana Bumi akan berada tepat di antara Matahari dan Bulan, menyebabkan Bulan jatuh dalam bayangan Bumi. Karena sebagian dari cahaya dibiaskan atmosfer Bumi, maka Bulan akan menampakkan warna merah darah. Fenomena inilah yang kemudian terkenal dengan Blood Moon atau gerhana bulan merah.

Fenomena Super moon dan Blood moon yang berbarengan termasuk fenomena yang sangat langka dan jarang terjadi. Pernah terjadi pada tahun 1910, kemudian tahun 1928, 1946, 1964, 1982, 1997  dan malam ini, 27 September 2015. Kemudian fenomena ini di prediksi akan kembali terjadi pada tahun 2033 mendatang.

Oleh masyarakat awam, fenomena gerhana bulan merah (Bloodmoon dan Supermoon) sering dikaitkan dengan peristiwa mistis, bencana alam sampai hari kiamat.