Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan fenomena alam ketika Bulan menutupi cahaya Matahari ke Bumi. Pada 9 Maret mendatang, Kota Palembang akan mengalami kejadian alam yang langka ini. Gerhana Matahari Total di Palembang pernah terjadi pada 27 tahun silam tepatnya pada 1988. Maret 2016, merupakan kejadian untuk yang kedua kalinya.
Diprediksi, Gerhana Matahari Total yang kedua ini akan berlangsung pada puncak musim hujan. Namun saat ini intesitas hujan di Kota Palembang masih tergolong rendah.
Gerhana Matahari Total akan terjadi pada 9 Maret 2016. (NASA)
Gerhana Matahari ini akan melewati lintasan Pasifik serta akan bergerak ke arah timur. Saat itu terjadi, kita akan mengalami kurang lebih 1 menit merasakan malam di pagi hari.
Untuk melihat Gerhana Matahari Total tidak boleh menggunakan mata secara langsung. Harus menggunakan peralatan khusus. Disamping itu, pegamatan harus dilakukan di tempat-tempat atau dataran tinggi dengan ketinggian hingga 15 derajat ataupun dilakukan di lapangan terbuka tanpa ada halangan pandangan seperti gedung-gedung tinggi.
Gerhana Matahari Total di Palembang diperkirakan berlangsung hanya 1 menit saja dan bulan akan menutupi seluruh cahaya Matahari, ungkap Dr Aprilia, selaku perwakilan dari Program Studi Astronomi dan Observatorium Bosscha, FMIPA ITB.
Lebih lanjut Dr Aprilia mengungkapkan jika matahari akan terbit mulai pukul 06.10 WIB. Kemudian pada pukul 06:20:29,2 WIB mulai terjadi Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Kemudian awal GMT akan dimulai pada pukul 07:20:43,3 WIB. Memasuki pukul 07:21:43,3 WIB, Gerhana Matahari Total di Palembang terjadi. Selanjutnya GMT ini akan berakhir pada pukul 07:22:39,2 WIB disusul kemudian GMS akhir pada pukul 08:31:24,7 WIB.
Meski sangat singkat, GMT di Palembang ini sangat langka terjadi. Hal itulah yang membuat fenomena alam ini menjadi potensi wisata di Kota Palembang.
Kadis Budpar Sumsel, Irene Camelyn seperti yang di beritakan oleh laman Sumeks telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Gerhana Matahari Total di Palembang pada 9 Maret 2016. Mulai dari membuat paket-paket promosi dan Wisata untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara hingga menggelar lomba fotograpi dan lomba menulis untuk mengabadikan dan mengenang momen langka yang jarang terjadi tersebut.
Selain akan mempersiapkan segala sesuatunya terkait dengan promo dan wisata, dia juga mengungkapkan jika ada rencana untuk melakukan kerjasama dengan universitas di Palembang untuk melakukan penelitian terhadap GMT disana. Dengan begitu, tak hanya wisatawan saja, para peneliti juga diharapkan berminat untuk melihat GMT dari Kota empek-empek tersebut.
Bukan tanpa alasan Pemkot Palembang menjadikan fenomena Gerhana Matahari Total ini sebagai potensi wisata. Di kota lain seperti Ternate, antusias para wisatawan asing untuk menyaksikan GMT disana demikian tinggi. Tercatat, sudah lebih dari 2000 orang yang telah memesan tiket kamar hotel. Bahkan di Maba, puluhan ilmuwan Perancis telah mengkonfirmasi akan datang untuk melakukan penelitian terkait Gerhana Matahari Total disana.
Selain di Kota Palembang, Ternate dan Maba, Gerhana Matahari Total juga bisa disaksikan di kota-kota di Indonesia lainnya seperti Palangkaraya, Tanjung Pandan, Palu, Balikpapan dan Luwuk. Sementara untuk Gerhana Matahari Total Sebagian bisa disaksikan di Jakarta, Medan, Makassar dan Jayapura.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Bersiap! 9 Maret 2016 Palembang Gerhana Matahari Total".