Pencurian data pengguna telepon genggam melalui aplikasi maupun games itu sudah lumrah. Bagaimana jika penjahat cyber melakukannya dengan menyusupkan malware ke kartu SIM kita?. Seperti yang di beritakan oleh laman forbes.com (21/07-2013) di sini, Karsten Nohl yang merupakan pendiri Security Research Labs di Berlin mengungkapkan bahwa ada semacam bug pada jenis kartu SIM tertentu yang memungkinkan sistem enkripsi kartus SIM tersebut bisa di bobol. Cara ini bisa dimanfaatkan oleh penjahat cyber untuk mendapatkan kunci digital, membuka chip bahkan memodifikasi program yang ada dalam chip sebuah SIM Card.
Apabila ini terjadi, jelas si pelaku dengan leluasa mengambil alih dan mengendalikan penuh kartu SIM yang kita pakai seperti yang terparah misalnya, si pelaku bisa belanja sepuasnya dengan sistem pembayaran melalui mobile banking. Dalam riset yang dilakukan oleh Nohl, terdapat bug pada sistem enkripsi jenis kartu SIM yang masih menggunakan sistem lama. Ia juga telah menguji sebanyak 1000 jenis kartu SIM di Eropa dan Amerika Utara selama dua tahun terakhir. Hasilnya?, cukup mengejutkan. Lebih dari seperempatnya bisa di hacked.
Jenis kartu yang mudah di jebol adalah jenis kartu SIM yang masih menggunakan teknologi Enkripsi DES. Sistem enkripsi yang diketahui masih digunakan saat ini. Walaupun ada beberapa provider telah meninggalkannya ke sistem yang lebih baru. Jadi, bagi kita-kita yang masih menggunakan jenis kartu SIM lama, kudu waspada. Jika di mungkinkan (fobia mode on), sebaiknya ganti kartu lama ke kartu baru dengan nomor yang sama 🙂 .
Untuk provider di Indonesia khususnya, kabar ini bisa menjadikan dorongan agar mengupdate dan tidak menggunakan lagi jenis kartu SIM seperti yang dimaksudkan. Karena data-data konsumen merupakan hal yang teramat penting dan sudah semestinya untuk dilindungi.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Gawat! Melalui Kartu SIM Data Kita Bisa di Hacked".