Seiring berkembang dan majunya bisnis mobile, Asus-pun kini banting stir dan lebih mengutamakan untuk mengembangkan lini perangkat smartphone mereka. Itu berarti, kemungkinan produk-produk baru notebook dan laptop Asus kedepan akan jarang dikeluarkan. Padahal, perusahaan asal Taiwan itu lebih dulu dikenal dengan produk-produk hardware berkualitas mereka seperti misalnya komponen-komponen komputer, motherboard dan laptop.
Bukan tanpa alasan jika Asus akan fokus ke bisnis smartphone. Pasar PC dan notebook kini terus mengalami kelesuan. Bahkan Chairman Asus Jonney Shih mengungkapkan jika porsi keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan yang dia pimpin 20 persennya kini berasal dari bisnis smartphone.
Seperti yang diberitakan oleh laman Times of India, dia yakin jika dimasa mendatang smartphone dan perangkat mobile akan menjadi perangkat yang memberikan lebih banyak produktivitas dan konektivitas. Hal itulah yang paling dibutuhkan oleh konsumen. Sementara pasar PC dan notebook terus mengalami penurunan yang cukup drastis. Konsumen kini lebih memilih perangkat yang mudah dioperasikan seperti perangkat mobile dengan teknologi penyimpanan cloud.
Seperti yang diketahui, kebanyakan smartphone dan tablet Asus di otaki oleh prosesor Intel. Ketika ditanya mengapa Asus lebih memilih Intel dari pada Qualcoom atau Mediatek, alasannya karena chip Intel cukup bertenaga dan jarang terkendala dengan masalah overheat.
Dengan fokusnya Asus ke bisnis smartphone, dia berharap jika di tahun 2017 mendatang perusahaannya bisa mendapat keuntungan lebih dari 50 persen dari bisnis tersebut.
Saat ini, Asus adalah produsen PC terbesar ke empat didunia, dan telah menjalin kerjasama dengan Microsoft untuk membuat perangkat baru dengan sistem operasi Windows 10.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Alasan Asus Pilih Bisnis Smartphone Ketimbang Notebook".