Pada tanggal 11 September 1945, Radio Republik Indonesia (RRI) resmi didirikan. Hari ini, 11 September 2015, RRI merayakan ulang tahun-nya yang ke 70. Umur yang tidak muda lagi pastinya. Nah bicara mengenai Radio, tentu kita tidak bisa melupakan sejarah dan jasanya secara tidak langsung terhadap kemerdekaan Indonesia. Di hari itu, naskah proklamasi dibacakan oleh Bapak Proklamator, Soekarno-Hatta kemudian disiarkan lagi melalui RRI oleh Yusuf Ronodipuro.
Sebagai bangsa yang besar, sejarah Radio di Indonesia tentunya tidak boleh kita lupakan begitu saja. Meski terus tergerus oleh canggihnya teknologi dan tidak banyak lagi yang menggunakannya. Namun jauh sebelum adanya televisi dan jaringan internet, radio punya andil besar, baik sebelum maupun ketika kemerdekaan.
Gambar Radio.
Melalui Radio pula, dunia mengetahui jika Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Naskah proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno, disiarkan kembali oleh Yusuf Ronodipuro melalui RRI yang terdengar di seluruh pelosok Nusantara sampai ke luar negeri.
Namun jauh sebelum Radio Republik Indonesia didirikan, pada tahun 1925 radio di Indonesia diketahui sudah ada dan pertama kali melakukan siarannya di Batavia (Jakarta). Waktu itu, RRI masih bernama BRV (Bataviase Radio Vereniging) dan didirkan pada tanggal 16 Juni.
Namun pada masa itu, BRV masih berstatus lembaga radio milik swasta. Melalui BRV inilah akhirnya lahir radio-radio di berbagai wilayah Indonesia lainnya seperti misalnya Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM) di Jakarta, Bandung dan Medan. Kemudian ada Verniging Oosterse Radio Luisteraars (VORL) di Bandung, Solossche Radio Vereniging (SRV) di Solo serta Mataramse Verniging Voor Radio Omroep (MAVRO) di Yogjakarta.
Kemudian di kota Surabaya ada Chineese en Inheemse Radio Luisteraars Vereniging Oost Java (CIRVO), Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep (VORO) di Surakarta, serta di Madiun dan Semarang ada Radio Semarang dan Eerste Madiunse Radio Omroep (EMRO).
Kini, di zaman teknologi yang serba canggih ini, teknologi pemancar gelombang elektromagnetik (Radio) semakin dilupakan dan ditinggalkan. Padahal, sejarah-nya punya andil yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.
Selamat Hari Radio Nasional – 11 September. (Twitter)
Dari berbagai sumber – en.wikipedia.org – id.wikipedia.org.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Sejarah Kelahiran Radio Di Indonesia".