Beberapa waktu yang lalu, peretas berhasil membobol dan membawa kabur uang senilai US$ 81 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun dari bank sentral Bangladesh dengan cara melakukan serangkaian transfer di rekening mereka di Federal Reserve Bank of New York (The Fed). Bukannya kapok, para peretas ini kembali mencoba meretas dan mencuri uang kembali senilai US$ 850-US$ 870 miliar atau setara dengan Rp 11,1 – Rp 11,4 triliun. Namun usaha kedua tersebut tidak berhasil karena ada kecurigaan atas transaksi itu.
Tak hanya bank yang menjadi target, para peretas juga mengincar beberapa kantor hukum besar di Amerika Serikat. Hasilnya, kantor hukum seperti Weil Gotshal & Manges LLP dan Cravath Swaine & Moore menjadi korban.

Ilustrasi: Pencurian Data Oleh Hacker.
Pihak berwenang langsung melakukan penyelidikan dan investigasi terkait serangan itu untuk mengetahui apakah ada dokumen penting dan informasi rahasia yang telah berhasil dicuri.
Para peretas juga sempat melakukan ancaman melalui sebuah postingan di internet. Mereka akan melakukan serangan yang lebih besar dari ini. Terkait dengan ancaman itu, kantor hukum Weil Gotshal & Manges LLP dan Cravath Swaine & Moore belum memberikan tanggapan, demikian seperti yang dilaporkan oleh laman reuters.
Baca juga : 5 Cara Agar Password Sulit Diretas.
Selain Weil Gotshal & Manges LLP dan Cravath Swaine & Moore, kantor hukum lain di Amerika juga telah menjadi target serangan. Mendapati banyaknya serangan, Federal Bureau of Investigation (FBI) langsung menyelidiki kasus ini. Sayangnya, belum ada laporan rinci apakah ada dokumen yang berhasil dicuri.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Peretas Berhasil Jebol Jaringan Komputer Kantor Hukum Besar di Amerika".