Sains

Ini Akibatnya Jika Bumi Tidak Ada Bulan!

Pernahkan Anda membayangkan apa jadinya jika Bumi yang kita diami ini tidak memiliki Bulan?. Tidak hanya sebatas menjadi acuan perhitungan waktu bagi masyarakat di Indonesia dan dunia, keberadaan Bulan sangatlah penting bagi kehidupan umat manusia. Bulan sendiri dulunya berasal dari Bumi dan merupakan bagian dari Bumi. Hal itu diungkap oleh Lunar and Planetary Institute.

Saat Bumi masih berupa bayi lava cair berusia 30 juta tahun, ada sebuah impactor besar yang menghantam bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari Bumi terlepas dan meninggalkan intinya.

Akibat Bumi Jika Tidak Ada Bulan

Akibat Bumi Jika Tidak Ada Bulan. (nasa)

Kemudian, impactor raksasa yang menghantam Bumi tersebut menyatu dengan mantel panas dan akhirnya membentuk Bulan. Sekitar 1 miliar tahun yang lalu, Bulan-pun berhenti aktif secara geologis dan akhirnya menjadi satelit alami Bumi hingga saat ini.

Yang menjadi pertanyaannya kemudia, apa akibat jika Bulan meninggalkan Bumi atau dengan tiba-tiba menghilang?. Tentulah tidak akan ada lagi sistem perhitungan kalender 12 bulan seperti saat ini, dan yang pasti, pepatah lama “Bagai pungguk merindukan Bulan” tidak bisa lagi dipergunakan.

Hanya itu saja?. Tentu saja tidak. Berikut beberapa penjelasan ilmiah betapa fatalnya akibat yang terjadi jika Bumi tidak ada Bulan bagi kehidupan.

Akibat pertama jika Bumi tidak ada Bulan adalah, bumi akan berputar hanya dalam waktu 6 jam saja dalam 1 hari, tidak seperti 24 jam seperti saat ini. Mengapa?, karena Bulan diketahui membantu memperlambat proses rotasi (putaran) Bumi.

Yang kedua, tanpa Bulan kita akan meluncur dari tegak kesamping. Mengapa?, hal itu disebabkan karena Bulan menpengaruhi sumbu Bumi. Adanya bulan, bisa menstabilkan kita agar selalu berada pada posisi yang baik di 23 derajat tilt yang secara otomatis juga akan mempengaruhi musim di bumi. Jika kita berada mendekati posisi nol derajat tilt maka kita dipastikan hampir tidak akan melihat beberapa menit dari Matahari seperti yang terjadi di Planet Uranus. Atau jika kita berada pada kemiringan 97 derajat, kita mungkin akan berada dalam 42 tahun secara terus menerus dari sinar Matahari dan dalam kegelapan selama 42 tahun.

Lihat juga: Fenomena Langka Gerhana Bulan Merah Darah (Blood Moon).

Akibat yang ketiga jika Bumi tidak ada Bulan adalah terjadinya perubahan pasang surut air laut. Jika itu terjadi maka gelombang laut akan berukuran sepertiga dari gelombang laut yang ada saat ini. Meskipun Matahari dikatakan bisa mengambil alih perubahan pasang surut yang terjadi dilaut, namun karena berbagai faktor, tidak cukup memiliki tarikan seperti halnya bulan. Seperti yang dijelaskan oleh ScinceLine, tarikan gravitasi yang dihasilkan oleh Bulan akan menimbulkan tonjolan air disekitar bagian tengahnya. Dengan begitu kutub akan memiliki air lebih sedikit bila dibandingan dengan daerah di khatulistiwa. Sebaliknya jika Bumi tidak ada Bulan maka air akan menyebar dan menuju ke kutub yang dangkal.

Dampak yang terakhir jika Bumi kehilangan Bulan adalah berbagai bencana yang akan timbul seperti adanya badai, dsb, serta dapat mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia di Bumi. Bayangkan saja kita mengalami musim yang tidak menentu dan memiliki hanya beberapa jam malam dan hanya beberapa jam siang saja.

Ini Akibatnya Jika Bumi Tidak Ada Bulan!,


Diterbitkan pada: Sabtu, 5 Desember 2015
Rating : 4.55 / 5 dari 11 pengunjung

Berikan vote untuk artikel ini!

Tags:

Author: 

Owner, penulis merangkap editor di Jeripurba.com yang menyukai dunia teknologi dan otomotif.

author

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Ini Akibatnya Jika Bumi Tidak Ada Bulan!".

Copyright by:
Jeripurba.com copyright