Benarkah Software Bajakan Lebih Murah Dari Software Asli?

Benarkah software bajakan itu lebih murah dari software original?. Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh Microsoft sejak Februari 2013, diketahui jika 3 dari 10 komputer yang terinstall software bajakan, pasti tertanam semacam malware didalamnya. Memang, malware ini tidak langsung merusak sistem komputer, karena sifatnya yang dibuat kebanyakan hanya sebagai alat pencurian data dan identitas pengguna komputer atau laptop.

Malware yang dibuat dengan kode-kode pintar tersebut dapat menyusup saat seseorang mulai memasang software bajakan pertama kalinya tanpa memasang benteng pertahanan seperti antivirus dan anti malware. Apalagi jika komputer atau laptop juga menggunakan antivirus bajakan yang sistem pembaharuan databases antivirus -nya tidak diaktifkan.

Studi dari Microsoft tersebut juga mengungkapkan jika 59 persen laptop atau komputer yang menggunakan software-software bajakan, positif terkena virus dan malware didalamnya. Yang terparah, bagi mereka yang hobi membeli software bajakan melalui keping DVD, dipastikan DVD bajakan tersebut 100 persen mengandung malware. (tempo).

Malware tersebut akan menyebar dengan sendirinya jika ada media yang menghubungkan PC atau Laptop tersebut ke PC lainnya. Penyebaran malware yang cepat inilah yang meyebabkan banyaknya pengguna PC atau laptop di Indonesia yang menjadi korban kejahatan di dunia maya seperti, pencurian identitas sampai pencurian data-data iBanking.

Tanpa disadari, saat pengguna komputer atau laptop yang sudah disusupi malware mulai beraktivitas melakukan transaksi online atau transaksi iBanking, semua data dapat direkam, mulai dari password, pin, dsb. Data tersebut akan dikirim secara otomatis ke pembuat malware.

Jelas kan mengapa software bajakan tidak sepenuhnya lebih murah dari software original?. Software bajakan ini bahkan bisa menjadi sangat mahal, karena harga yang harus kita tebus akibat cracker yang dengan mudah mendapatkan semua identitas iBanking kita. Mereka dengan mudah menggunakan dan menguras kartu kredit, karena semua data, password, pin sudah ada ditangan mereka. Jadi, mitos mengenai software bajakan lebih murah dari software asli, sepenuhnya tidak benar.

Lalu adakah solusi agar tetap aman menggunakan softweare bajakan?. Ada. Namun tidak menjamin 100 persen komputer atau laptop terbebas dari malware. Bagaimana caranya?. Gunakan antivirus original yang databases-nya terus di update. Dengan antivirus atau antimalware yang terus up to date, software bajakan yang akan di install setidaknya bisa dikenali mengandung malware atau tidak.

Jika software tersebut dikenali antivirus sebagai malware atau virus, jangan paksa untuk tetap memasangnya di laptop atau komputer. Jikapun memang harus memaksa menggunakannya, terlebih dahulu pasang software untuk membekukan partisi-partisi harddisk semacam Deep Freeze. Apa dan bagaimana cara kerja software Deep Freeze, silahkan dicari. Penggunaan software ini lebih kepada uji coba software yang kita anggap berbahaya dan penggunaan software yang dipasang tersebut hanya bersifat sementara.

Untuk itu, jangan pernah sekalipun melakukan transaksi online jika komputer atau laptop kebanyakan menggunakan software-software bajakan. Lebih baiknya lagi, jangan pernah menginstall software bajakan di komputer atau laptop jika tidak ingin beresiko mengalami kerusakan atau pencurian identitas.

Gunakan software versi gratisan jika tidak mampu membeli software berbayar. Ada banyak software gratisan yang fungsinya mirip dengan software premium. Walaupun tidak se-powerfull software premium yang bajakan, setidaknya software-software gratisan lebih terjamin keamanannya.