Sains

Keren!!! Kini Capung Bisa Menjadi Cyborg Untuk Membantu Tugas Manusia

Berbagai robot telah diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia. Drone misalnya, pesawat kecil tanpa awak ini kini menjadi tren teknologi terkini. Drone diciptakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari Drone untuk petani hingga Drone yang bisa mengangkut manusia didalamnya.

Tak sekedar menggunakan remote kontrol, alat yang bisa menjadi kendaraan masa depan ini bahkan bisa dikendalikan dengan pikiran manusia.

Ransel Generasi Pertama Capung DragonflEye

Ransel Generasi Pertama Capung DragonflEye.

Lihat: Mahasiswa Ini Mampu Menerbangkan Drone Dengan Pikirannya.

Namun dibalik kecanggihan drone, ada keterbatasan yang dimilikinya seperti misalnya belum dimungkinkannya meniru gerakan serangga bersayap seperti capung.

Berangkat dari itulah, sejumlah ilmuwan di Charles Stark Draper Laboratorium (Draper) memiliki ide menjadikan capung sebagai drone. Draper merupakan lembaga riset nonprofit yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat.

Mereka menamakan robot capung ini DragonflEye, dibuat seperti robot hidup / cyborg. Hebatnya, robot capung ini bisa di kendalikan sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bagaimana cara kerjanya? Ilmuwan Draper menggabungkan semua teknologi navigasi, biologi sintesis dan neuroteknologi.

Robot Capung ini beroperasi dengan metode yang mereka namakan optogenetic yaitu, sebuah metode yang memanfaatkan cahaya untuk mentransmisikan sinyal ke neuron.

Disini, Ilmuwan Draper bisa memodifikasi seekor capung untuk dikontrol dan lebih peka terhadap cahaya. Untuk mengendalikan capung tersebut, ada alat yang dipasang ditubuhnya dan tersambung ke bagian kepala. Alat tersebut seperti sebuah ransel untuk binatang yang mereka namakan Optrodes.

Komponen Ransel DragonflEye Sebelu Dipasang Ke Capung

Komponen Ransel DragonflEye Sebelu Dipasang Ke Capung.

Optrodes terbuat dari serat optik lentur untuk membungkus saraf capung. Oleh karenanya, para ilmuwan bisa menargetkan neuron yang berfungsi dalam aktivitas terbang tanpa mengganggu neuron lain yang ada di sekitarnya.

“DragonflEye adalah jenis kendaraan udara terbaru yang sangat kecil dan lebih ringan daripada buatan manusia lainnya. Sistem ini mendorong batas-batas pemanenan energi, penginderaan gerak, algoritma, miniaturisasi dan optogenetika, semua dalam sistem yang cukup kecil untuk serangga yang akan dipakai,” kata Jesse J. Wheeler, insinyur biomedis di Draper dan peneliti utama dalam program ini seperti yang dikutip dari website resmi mereka, www.draper.com.

Capung Yang Sudah Dipasangi Alat Kontrol

Capung Yang Sudah Dipasangi Alat Kontrol.

Lalu mengapa capung yang dipilih? Capung dipilih karena memiliki kepala besar, badan yang panjang, serta dua pasang sayap yang tidak bergerak selaras. Capung juga dapat terbang dengan cepat jika memaksimalkan dua pasang sayap tersebut. Hal ini termuat didalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters pada 2007 silam.

Dalam pengembangan DragonflEye, draper tidak sendiri. Mereka dibantu oleh ilmuwan HHMI / Janelia Research Campus. Jika ilmuwan draper condong ke pembuatan komponen ransel capung (optrodes), tim ilmuwan HHMI, yang dipimpin Anthony Leonardo, bertugas mencari cara bagaimana meningkatkan sistem kendali neuron pada capung agar lebih peka terhadap cahaya.

DragonflEye dalam pengujian di Janelia Research Campus

DragonflEye dalam pengujian di Janelia Research Campus.

Pertanyaannya kemudian, bisakah capung yang sudah dijadikan cyborg ini dikendalikan dan bekerja seperti yang diharapkan?. Jawabannya iya.

Drone capung cyborg yang sudah terpasang Optrodes telah berhasil melakukan banyak pekerjaan, seperti misalnya meletakkan barang-barang yang sangat kecil, melakukan pengintaian, bahkan membantu penyerbukan bunga. Bagaimana bisa?.

Selain bisa diaplikasikan kepada capung, teknologi optrodes juga bisa diterapkan pada lebah madu untuk membantu penyerbukan. Apalagi kini populasinya semakin berkurang. Di Amerika sendiri, pertanian lebah madu memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu $15 miliar per tahun.

Bukan hanya itu, teknologi Optrodes juga bisa digunakan untuk kepentingan medis, terutama untuk terapi otak.

“Suatu hari nanti alat yang sama ini bisa memajukan perawatan medis pada manusia, sehingga menghasilkan terapi yang lebih efektif dengan efek samping yang lebih sedikit. Teknologi optrode fleksibel kami memberikan solusi baru untuk mengaktifkan diagnostik miniatur, dengan aman mengakses target saraf yang lebih kecil dan memberikan terapi presisi tinggi,” terang Wheeler.

Berikut Video Demonstrasi Cyborg Capung DragonflEye.

Namun tentu saja dibutuhkan lagi riset yang lebih mendalam supaya alat mereka bisa digunakan pada dunia medis yang lebih kompleks.

Keren!!! Kini Capung Bisa Menjadi Cyborg Untuk Membantu Tugas Manusia,


Diterbitkan pada: Sabtu, 3 Juni 2017
Rating : 4.56 / 5 dari 9 pengunjung

Berikan vote untuk artikel ini!

Tags:

Author: 

Cewek yang punya hobi traveling ini menulis untuk kategori internet, sains dan tren media sosial.

author

Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Keren!!! Kini Capung Bisa Menjadi Cyborg Untuk Membantu Tugas Manusia".

Copyright by:
Jeripurba.com copyright