Dibalik jasanya yang selalu menemani sang proklamator Indonesia, mobil DeSoto 1942 punya sejarah unik. Mobil ini bahkan sempat menjadi angkot, pada zamannya, dikenal sebagai oplet. Bagaimana kisahnya?
Mobil dinas kepunyaan proklamator Indonesia yang merupakan wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta merupakan mobil buatan Chrysler, Michigan, Amerika Serikat.
Sejarah mobil DeSoto 1942 Bung Hatta
Bung Hatta, demikian sapaan Mohammad Hatta, mendapatkan mobil ini dari Djohan Djohor sebagai hadiah. Djohan Djohor sendiri bukan orang lain. Ia adalah pengusaha sukses dan merupakan paman Bung Hatta sendiri. Ia memberikan DeSoto kepada Bung Hatta supaya sang proklamator RI ini bisa berkendara kemana-mana dalam mengemban tugas negara dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain memang menghindari perampasan dari Jepang.
Adapun spesifikasi DeSoto 1942 kepunyaan Bung Hatta diantaranya menggunakan mesin dengan bentuk L. Mesin 6 silinder DeSoto ini punya empat transmisi percepatan semi otomatis. Uniknya, pada bagian interior DeSoto 1942 ini ada semacam sekat yang terbuat dari kaca, memisahkan antara penumpang dengan pengemudinya.
Setelah berpindah kepemilikan, mobil antik dengan nopol Rep-2 ini sempat beralih fungsi dari mobil dinas menjadi oplet. Kemudian Bung Hatta membelinya kembali. Sekembalinya ketangan Bung Hatta, DeSoto 1942 ini diperbaharui kembali.
Kemudian pada 20 Agustus 1975, mobil DeSoto 1942 ini diserahkan oleh Bung Hatta kepada Dewan Harian Nasional 45. Mobil ini kini menjadi bagian dan koleksi di Museum Joang 45 yang saat ini di kelola oleh oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Museum Joang 45 terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Sejarah Mobil DeSoto 1942 Kepunyaan Proklamator Indonesia yang Sempat Jadi Mobil Angkot".