Demi keamanan, Toyota mengumumkan akan menarik sekitar 2 juta unit mobil Prius dari seluruh dunia. Mobil hybrid yang cukup laris sejak di produksi tahun 1997 ini diketahui mengalami kegagalan pada perangkat lunaknya (software).
Lebih dari 400 laporan telah diterima oleh Toyota. Kebanyakan laporan tersebut mengeluhkan kerusakan software pada mobil milik mereka, terutama mobil jenis Prius di Amerika Utara dan Jepang sendiri. Sumber: www.bbc.co.uk.
Walaupun belum ada laporan adanya kecelakaan akibat cacat software pada mobil yang tercatat sebagai mobil toyota hybrid paling populer dipasar dunia tersebut, tidak menutup kemungkinan mobil Toyota Prius yang ada di Indonesia juga akan ditarik (recall), mengingat pengumuman tersebut bersifat global. Sumber lain mengatakan jika mobil Prius yang ditarik merupakan produksi tahun 2010 sampai 2014.
Gambar Mobil Toyota Prius Warna Putih : www.toyota.co.id
Diketahui akibat kegagalan software pada mobil Prius dapat menyebabkan tekanan panas pada komponen-komponen elektronikanya seperti transistor. Jika hal tersebut terjadi, lampu-lampu peringatan akan menyala dengan sendirinya, fungsi pengendali kestabilan serta anti lock braking system (ABS) juga akan mengalami gangguan.
Yang terparah kemungkinan sistem hybird tidak akan berfungsi. Jika itu terjadi dan mobil dalam keadaan berjalan, tenaga akan hilang, sehingga mobilpun otomatis akan melambat bahkan berhenti.
Meskipun mengalami permasalahan yang cukup serius pada perangkat software dan elektroniknya, Toyota memastikan fungsi pengereman mobil tidak akan terganggu.
Untuk memperbaiki masalah tersebut, Toyota setidaknya telah menarik sekitar 713.000 unit mobil jenis Prius di Amerika Utara dan sebanyak 997.000 unit di Jepang sendiri. Sisanya di Cina, Timur Tengah dan Eropa.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Masalah Software, 2 Juta Unit Mobil Toyota Prius Ditarik".