Foto-foto tidak pantas yang kebanyakan merupakan foto pengguna Snapchat (Snapchatters) yang masih remaja disinyalir telah beredar di internet dan diunggah kesebuah situs online. Foto-foto yang diambil dari aplikasi Snapcat itu diduga telah dikumpulkan oleh hacker dengan bantuan seperti aplikasi pihak ketiga selama beberapa tahun belakangan.
Jadi, bukan melalui server Snapchat. Seseorang memanfaatkan kelalaian pengguna Snapchat dengan bantuan aplikasi pihak ketiga, baik yang tersedia di Google Play Store maupun di Apple App Store. Sementara untuk platform Windows Phone masih belum tersedia di Windows Phone Store saat ini. Namun, banyak juga aplikasi di Windows Phone Store yang mengatasnamakan Snapchat.
Nah, toko aplikasi-aplikasi resmi ini (Google Play Store dan Apple App Store) tak kuasa membendung aplikasi mirip Snapchat yang diunggah kesana yang menjanjikan sebagai aplikasi tambahan Snapchat (add ons). Kebanyakan, setelah adanya laporan, baru sebuah aplikasi yang merugikan dan dianggap berbahaya akan dihapus oleh mereka.
Seperti yang dilaporkan oleh laman telegraph.co.uk disini, pihak Snapchat membantah dan telah mengkonfirmasi mengenai hal tersebut. Snapchat menyatakan kebocoran foto-foto penggunanya bukan kesalahan dari aplikasi atau dari server milik mereka. Namun akibat penggunaan aplikasi pihak ketiga yang dibuat oleh pengembang lain.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa server Snapchat tidak pernah dijebol dan bukan merupakan sumber kebocoran itu (foto)”. Kata salah satu juru bicara Snapchat.
“Snapchatters diduga menjadi korban penggunaan aplikasi pihak ketiga untuk mengirim dan menerima Snaps, sebuah praktek yang jelas kita larang penggunaannya karena hal itu dapat membahayakan keamanan pengguna kami”, lanjutnya.
“Kami terus waspada dan melakukan pemantauan baik di App Store dan Google Play untuk aplikasi-aplikasi pihak ketiga yang tidak resmi. Itu cukup banyak dan semua telah dihapus”.
Jadi, permasalahan yang mengakibatkan bocornya berbagai foto tak pantas pengguna Snapchat di akibatkan oleh keteledoran Snapchatters sendiri. Pertama melakukan pekerjaan bodoh mengambil foto sendiri dalam keadaan tidak pantas. Kedua tidak waspadanya dalam menggunakan aplikasi pihak ketiga yang tidak jelas sumbernya. Banyak pengguna tidak mengetahui jika aplikasi yang serupa seperti Snapchat ternyata aplikasi palsu. Bahkan, pengguna yang kebanyakan masih remaja ini masih sangat awam dengan aplikasi-aplikasi pihak ketiga (add ons) yang menawarkan sesuatu yang lebih terhadap aplikasi Snapchat itu sendiri. Padahal, aplikasi-aplikasi seperti itu bisa saja mengintai dan mencuri user id dan password mereka.
Snapchat sendiri merupakan sebuah aplikasi perpesanan yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi video dan gambar sesaat. Setelah video atau gambar dikirim/dibagi, foto dan video tersebut akan menghilang/terhapus dalam beberapa detik. Namun disini pengguna Snapchat yang menerima foto masih dapat menyimpan gambar yang dikirim dengan cara melakukan screenshot pada layar ponsel milik mereka.
Aplikasi ini sendiri telah mendapat banyak kecaman sejak awal tahun ini setelah sebelumnya diduga telah diretas oleh Hacker. Hacker berhasil menggondol sekitar 4,6 juta user id dan nomor ponsel mereka dan mempublishnya kesebuah situs online.
Polisi setempat juga telah memperingatkan para orang tua dan remaja akan dampak penggunaan yang tidak wajar dari Snapchat. Meski diklaim foto atau video dapat menghilang sesaat setelah dikirimkan, foto tersebut masih dapat disimpan oleh si penerima. Jadi jangan berfikir aplikasi ini aman untuk berkirim video atau foto yang tidak pantas. Gunakan aplikasi ini dengan positif.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Banyak Beredar Foto Pengguna Snapchat Yang Tidak Pantas Di Internet".