Balapan di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, Minggu (25-09-2016) bagi Valentino Rossi seakan menjadi kutukan tersendiri. Betapa tidak, pembalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha itu belum pernah sekalipun mengecap manisnya juara pertama di sirkuit yang menjadi favorit pebalap tuan rumah, Marc Marquez, Dani Pedrosa termasuk rival dan rekan satu timnya Jorge Lorenzo yang menjadi juara dua musim terakhir.
Statistik memang menunjukkan jika Valentino Rossi tidak bisa berbuat banyak di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol. Tahun 2010 The Doctor hanya mampu finis diperingkat 6. Tahun 2011 malah turun ke posisi 10. Kemudian di tahun 2012 diapun hanya mampu finis diurutan ke 8.
Strategi Valentino Rossi Untuk Menang di MotoGP Aragon Spanyol 2016. (Mirco Lazzari)
Memasuki musim 2013, Valentino Rossi baru bisa memperbaikinya dengan naik podium, namun hanya diurutan ke 3. Kemudian di MotoGP 2014 dia gagal menyelesaikan race akibat terjatuh. Terakhir, musim MotoGP 2015 di hanya berhasil naik podium sebagai juara 3.
Di MotoGP musim 2016 jelas Valentino Rossi mengincar podium pertama untuk memangkas selisih poin dengan pemuncak klasemen sementara MotoGP, Marc Marquez. Mereka berdua saat ini terpaut 43 poin.
Lantas apa yang menyebabkan Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol menjadi Kutukan baginya?, mampukah dia meraih podium pertama serta strategi apa yang akan dilakukannya?.
Bagi Valentino Rossi, tantangan terbesar pada balapan di Aragon adalah mengeksekusi tikungan sempit yang ada di lintasan.
Valentino Rossi akan fokus menaklukkan beberapa area trek Aragon yang dianggap paling menyulitkan, terutama ditikungan sempit.
“Biasanya Anda akan menghadapi tikungan-tikungan yang sangat sempit. Ketika kecepatan Anda pelan, terutama di chicane kedua, di mana itu merupakan tikungan yang sangat sulit,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Crash, Jumat (23-09-2016).
“Saat kondisi seperti itulah biasanya saya mengalami sedikit kesulitan. Namun pada bagian trek yang lain, motor kami bisa tampil lebih bagus karena banyak tikungan bertipe cepat,” lanjutnya.
“Anda akan punya banyak titik pengereman di tepi sirkuit. Beberapa tahun lalu kami selalu kesulitan di daerah tersebut. Namun Anda tidak akan pernah tahu hasilnya nanti karena kondisinya berbeda, faktor ban sangat mempengaruhi,” tambahnya.
Satu-satunya harapan Valentino Rossi adalah ban Michelin. Ia berharap Michelin bisa bersahabat dengannya di Aragon Minggu nanti.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Strategi Ini Akan Digunakan Valentino Rossi Demi Patahkan Kutukan di Aragon".