Meraih hasil positif dengan berbagai rekor baru tentu sangat menyenangkan bagi seorang pembalap MotoGP. Namun itu tidak berlaku bagi seorang Marc Marquez. Pembalap muda itu mengaku jika kemenangan-kemenangannya semakin membuat dirinya terbebani. Apalagi jelang MotoGP 2015 mendatang. Banyak orang terutama fans berharap lebih darinya.
Dimusim GP 2014 ini saja, pembalap Repsol Honda itu langsung menunjukkan prestasi dan kemampuannya yang membuat pembalap MotoGP senior geleng-geleng kepala. Termasuk Valentino Rossi. Bahkan, Rossi menyatakan jika seorang Marquez adalah kesialan baginya. Dari awal musim GP 2014, bocah ajaib itu meraih kemenangan 10 kali berturut-turut. Rekor 12 kemenangan pembalap legendaris Mick Doohan dalam satu musim, juga berhasil dia pecahkan dengan 13 kemenangan dalam satu musim.
Melalui laman motogp.com, Marquez mengungkapkan perasaannya itu. “Semakin sering Anda menang dalam balapan, keunggulan akan semakin besar. Jika itu terjadi, resiko yang diambil dalam balapan lebih kecil karena tidak ada tekanan yang berarti. Namun, makin saya mengalami kemenangan, malah sebaliknya. Tekanan yang saya rasakan lebih besar,” katanya.
Selain itu, Marquez juga merasakan jika orang-orang banyak yang menunggunya melakukan kesalahan. Karena, sedikit saja dia melakukan kesalahan pasti akan menjadi berita besar. Dia khawatir jika itu terjadi, akan banyak orang yang membencinya kelak.
Untuk itu, dia tidak terlalu memikirkan dan mengejar rekor-rekor baru khususnya pada musim MotoGP 2015 mendatang. Baginya, kemenangan dan keberhasilan memecahkan sebuah rekor bukanlah suatu hal yang penting. Baginya, rekor hanya akan terasa manis ketika dia pensiun nanti, karena banyak orang yang akan mengenang dan sejarah akan mencatat itu.
Silahkan berkomentar dan berdiskusi. Bebas, namun tetap beretika serta bertanggung jawab!. Diskusi hendaknya masih berkaitan dengan artikel mengenai "Marquez Merasa Terbebani Dengan Rekor dan Kemenangannya Selama ini".